Pertemuan 2 (Gereja Kristen Jakarta) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama

Pertemuan 2 (Gereja Kristen Jakarta) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama
1.      Bagian Awal

Kelas : LH01
Dosen : Sukron Ma’mun (D3702)
Tokoh Agama :  Ari Lasse
Hari, Tanggal:  Rabu, 1 November 2017
Pukul : 13.30-14.30 WIB
Lokasi :Gereja Kristen Jakarta(Jl. Tambora Raya No. 44 jemb. V, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11220)

Tim yang hadir saat wawancara:

  •     Calvin                          2001589390
  •     Leonardi Suwandi       2001558574  
  •     Andreas Marcolia        2001565724
  •     Calvin Yonathan          2001577850
  •     Eric Kurniawan            2001558353
  •     Leo Pranando DCJ       2001565831
  •     Novanthio Taniko H     2001567055


2.      Bagian Isi

            Hari ini merupakan pertemuan kedua kami dalam melakukan wawancara terhadap tokoh agama dimana pertemuan kedua ini kami akan mewawancara seorang Pendeta, sebelum itu kami terlebih dulu meminta izin untuk melakukan wawancara di Gereja Kristen Jakarta yang dimana terletak diJl. Tambora Raya No. 44 jemb. V,dengan menyerahkan surat pengantar dan proposal kami kepengurus Gereja sebagai tanda bukti bahwa kami dari pihak Bina Nusantara University, setelah itu kami diizinkan mewawancara dan diberikan tanggal untuk melakukan wawancara.

            Hari ini merupakan hari melakukan wawancara kami di Gereja Kristen Jakarta, sebelum kami berangkat kami berkumpul di kost loving hut anggrek dan melakukan persiapan untuk mewawancara, setelah tim kami sudah lengkap semua kami melakukan keberangkatan kami dari jam 12.30 menggunakan grab car. kemudian kami tiba pada tujuan kami pada pukul 13.10. Setelah sampai kami dipersilahkan untuk menunggu didalam, sambil menunggu kami menyiapkan beberapa pertanyaan yang disiapkan untuk wawancara, setelah beberapa saat Pendeta tersebut datang, dan kami memasuki ruangan meeting room untuk melakukan wawancara disana.

              Seperti biasa sebelum kami melakukan wawancara kami, kami mengenalkan diri kami terlebih dahulu dan menjelaskan tujuan kami dari melakukan wawancara tersebut, kemudian kami juga tidak lupa untuk meminta izin merekam saat melakukan wawancara. Kemudian wawancara dimulai, Kami memulai wawancara kami dengan pertanyaan yang yang ringan sampai ke dalam yaitu

1.“Menurut pendapat kakak, dari skala 1-10 sudahkah kerukunan antar agama di Indonesia tercapai dengan baik? Kalau tidak kenapa? Kalau iya kenapa?”
Menurut kakak sendiri ialah “ Menurut saya kalau dikatakan sudah tercapai dengan baik mungkin saya katakan tidak, kalau dikatakan juga belum sebagian juga sudah, menurut saya seperti itu, karna ditengah-tengah bangsa kita juga sering terjadi perselisihan antar umat agama misalkan dalam ke Kristen-an sering ada gereja yang dibakar oleh oknum-oknum tertentu yang mengatas nama kan agama, namun di satu sisi juga kita melihat sebenarnya  ada juga gereja yang cukup baik dengan agama yang lain, atau agama lain yang cukup baik dengan gereja, misal kita bisa melihat contoh salah satunya kalau kita ambil survei di jakarta utara misalkan ada kurang lebih 45 tahun gereja dan mesjid sudah berdampingan disana, jadi dikatakan baik juga tidak terlalu, dikatakan tidak juga tidak terlalu, jadi ada ditengah-tengah kita sebagai anak-anak bangsa kita harus berjuang untuk menciptakan satu kerukunan beragama di bangsa kita khususnya”.

2.”Apa tanggapan kakak tentang mereka yang menggangap agamanya lebih benar dari pada yang lain?”
Menurut kakak sendiri ialah”saya rasa setiap orang memiliki tanggapan atau pandangan secara pribadi menurut dia agamanya benar atau menurut saya agamanya saya benar, tapi kalau kita lihat secara kebenaran tentunya adalah pelanggaran-pelanggaran yang menciptakan sesuatu yang benar kalau dikatakan benar adalah berarti tidak ada sesuatu yang didalamnya menyangkut diskriminasi orang , itu namanya benar nggak ada yang didalamnya kita menyudutkan yang lain kalau kita mengatas namakan agama yang mengatakan agama kita yang benar namun didalam hal itu kita menyudutkan orang lain, kita menyingkirkan orang lain, kita membunuh demi mengatakan agama kita benar secara logic itu tidak masuk akal, jadi yang mengatakan agamanya yang benar atau lebih benar dari pada yang lain bisa-bisa saja orang berpandang begitu karna dia punya pemikiran yang begitu. Tapi menurut saya tidak ada Agama yang sempurna didalam dunia ini yang ada adalah Tuhan yang sempurna ,jadi agama hanya salah satu wadah dimana setiap umat yang beragama akan memakai agama untuk mengenal Tuhan. Jadi yang Sempurna, yang lebih baik itu, yang lebih menarik itu adalah Tuhan yang disembah oleh Agama itu masing-masing, dipercaya oleh Agama itu masing-masing”.

3.”Apa pendapat kakak tentang orang yang tidak memiliki/memeluk Agama?
Menurut kakak sendiri ialah” itu juga adalah keputusan setiap orang masing-masing, dia memiliki agama mengambil keputusan untuk mengambil agama, atau dia tidak mengambil keputusan dalam untuk tidak memiliki agama itu adalah keputusan dia, tapi sebenarnya ketika dia mengambil keputusan, menurut saya untuk tidak beragama itu juga sebenarnya dia sudah beragama, agamanya adalah tidak beragama ketika dia mengambil keputusan.berarti ketika dia mengambil keputusan itu berarti dia mempercayai apa yang dipercayai adalah sesuatu yang tidak ada bisa dikatakan menurut saya agama nya dia adalah agama yang tidak dipercayai oleh dia sendiri.

4.”Bagaimana toleransi dimasyarakat sekitar sini/sekitar gereja?”
Menurut kakak sendiri ialah”Sejauh ini Gereja cukup berkontribusi secara sosial di lingkungan ini khususnya Gereja Kristen Jakarta sejak Gereja ini berdiri Gereja ini menjadi wadah untuk berbagi kasih dengan orang-orang disekitar sini misalnya kita mengadakan  pembagian sembako secara gratis, mengadakan pengobatan secara gratis , dan ini menciptakan kerukunan beragama yang baik dilingkungan warga ini, sehingga kalau Gereja ini bisa berdiri sampai saat ini itu karena diciptakan sosial didalam, kebaikan-kebaikan didalamnya sehingga Gereja hadir bukan untuk menyudutkan yang lain, tetapi Gereja hadir untuk membagi kasih kepada orang lain sehingga Gereja ini bisa diterima oleh orang-orang disekitar warga sini”.

5.”Sebagai umat beragama, bagaimana peran kita bisa hidup rukun, seperti di Indonesia ini karena Indonesia memiliki berbagai suku dan kepercayaan, peran kita seperti apa?”
Menurut kakak sendiri ialah”Kita sebagai anak–anak muda bangsa saat ini kita harus melandaskan, karna kita adalah negara Indonesia kita landasan nya adalah Pancasila dan kita harus menjujung tinggi Pancasila dan sebagai umat yang beragama seharusnya punya tata agamanya masing-masing, termasuk dalam Kristen-an selalu diajarkan bagaimana menghargai agama yang lain dan bagaimana mencintai bangsa ini misalkan dalam Kristen sering kali diajarkan untuk berdoa bagi bangsa , untuk perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini, dan saya percaya di agama-agama lain juga mengajarkan supaya mereka berdoa untuk kebaikan buat bangsa ini terutama anak-anak muda hari ini pasti tokoh-tokoh agama mengajarkan supaya anak-anak mudanya, atau orang-orang yang ada di agamanya dia berkontribusi dengan baik buat bangsa ini sehingga bangsa ini semakin mengalami kemajuan, seperti itulah inilah contoh dalam ke Kristen–an di Gereja kita melakukan hal-hal yang terbaik bahkan ini rutin kita lakukan misalkan dalam persekutuan doa setiap hari rabu tidak terlupakan kita selalu berdoa bagi bangsa kita supaya bangsa kita lebih baik, dan pemimpin yang bisa memberikan teladan yang baik buat generasi untuk bangsa ini”.

Setelah pertanyaan kami terjawab semua maka kami mengakhiri wawancara ini, kami berterima kasih banyak dengan Kak Ari Lasse yang sudah menjawab semua pertanyaan yang sudah kami tanyakan , tidak lupa juga kami meminta foto bersama sebagai dokumentasi atau bukti kegiatan wawancara ini, dan tidak terasa waktu menunjukkan 14.30 pada saat itu. kami tidak lupa untuk pamitan , dan terima kasih untuk Kak Ari yang telah membantu kami dalam rangka kegiatan wawancara dan menjawab semua pertanyaan kami.

3.      Kesimpulan

          Apa yang kami dapat dari kegiatan wawancara bersama Kak Ari adalah membuat kami lebih memahami kerukunan agama di Indonesia saat ini yang dimana di Indonesia ini memiliki berbagai ras, suku,dan kepercayaan yang masih bisa hidup rukun , seperti yang dikatakan Pak Ari sendiri disetiap Agama pasti diajarkan untuk saling menghargai antar umat beragama, saling menolong, tidak diskriminasi dan menjadi orang baik untuk bangsa ini.Selain itu Pak Ari juga memberikan beberapa saran dan masukkan untuk kami tentang bagaimana bias saling hidup rukun dan saling menghargai antar umat beragama.

Lampiran dan foto tim kami: 

Ini adalah foto kami saat bersama dengan Kak Ari Lasse di meeting room, Kiri ke kanan (Leo Pranando DCJ, Kak Ari Lasse, Andreas Marcolia, Calvin, Novanthio Taniko H, Calvin Yonathan, Leonardi Suwandi, Eric Kurniawan)


Ini adalah foto kami ketika berada didalam Gereja Kristen Jakarta, Kiri ke kanan(Leonardi Suwandi, Calvin, Eric Kurniawan, Calvin Yonathan, Leo Pranando DCJ, Andreas Marcolia, Novanthio Taniko H)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL-MELAKUKAN KEGIATAN WAWANCARA DENGAN TOKOH AGAMA DAN BELAJAR TOLERANSI DARI TOKOH AGAMA MATA KULIAH CHARACTER BUILDING AGAMA

Laporan Akhir Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama

Pertemuan 1 (Vihara Ekayana Arama) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama

Pertemuan 3 (Pura Chandra Prabha) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama