Pertemuan 3 (Pura Chandra Prabha) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character Building Agama
Pertemuan 3 (Pura Chandra
Prabha) – Melakukan Kegiatan Wawancara Dengan Tokoh Agama Mata Kuliah Character
Building Agama
1. Bagian Awal
Kelas : LH01
Dosen : Sukron Ma’mun (D3702)
Tokoh Agama : Nyoman Firmantika
Hari, Tanggal: Rabu, 12 November
2017
Pukul : 09.30-10.45 WIB
Lokasi : Pura Chandra Prabha (Jl. Indraloka Raya, RT.8/RW.10, Jelambar, Kota
Jakarta Barat,Daerah Khusus Ibukota Jakarta )
Tim yang hadir saat
wawancara:
- Calvin 2001589390
- Leonardi Suwandi 2001558574
- Andreas Marcolia 2001565724
- Calvin Yonathan 2001577850
- Eric Kurniawan 2001558353
- Novanthio Taniko H 2001567055
2. Bagian Isi
Hari ini merupakan pertemuan terakhir kami dalam
melakukan wawancara terhadap tokoh agama dimana pertemuan kali ini kami akan
mewawancara seorang mangku di Pura Chandra Prabha, seperti biasa sebelum berangkat kami berkumpul
di loving hut anggrek, sambil menunggu tim kami lengkap , kami melakukan
persiapan dalam mewawancara, setelah tim kami lengkap kami melakukan
keberangkatan kami dari jam 08.30 menggunakan grab car. Kemudian kami sampai
pada tujuan kami pada pukul 09.10. Setelah sampai disana kami pun meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan
wawancara di Pura Chandra Prabha yang dimana terletak di Jl. Indraloka Raya,
RT.8/RW.10, Jelambar, dengan menyerahkan
surat pengantar ke pengurus pura tersebut sebagai tanda bukti bahwa kami dari
pihak Bina Nusantara University, Setelah diizinkan melakukan wawancara, kami
menanyakan waktu yang pas untuk melakukan kegiatan wawancara ini, ternyata kebetulan pada hari itu juga ada beberapa kelompok yang akan melakukan kegiatan wawancara, jadi pihak Pura Chandra
Prabha pun meminta kami untuk melakukan kegiatan wawancara pada hari itu juga.
Setelah menunggu beberapa waktu didepan gerbang Pura, kami melihat ada 2 kelompok dari Bina Nusantara University yang akan melakukan kegiatan wawancara juga, Selain itu di Pura juga sangat ramai karna ada kegiatan-kegiatan seperti kegiatan sembah dan ada juga ada pembelajaran anak-anak.Setelah itu kami memasuki pura dan menunggu Pak Nyoman, setelah beberapa menit Pak Nyoman datang dan mengajak kami ke teras untuk memulai kegiatan wawancara kami, kemudian Wawancara dimulai.
Setelah menunggu beberapa waktu didepan gerbang Pura, kami melihat ada 2 kelompok dari Bina Nusantara University yang akan melakukan kegiatan wawancara juga, Selain itu di Pura juga sangat ramai karna ada kegiatan-kegiatan seperti kegiatan sembah dan ada juga ada pembelajaran anak-anak.Setelah itu kami memasuki pura dan menunggu Pak Nyoman, setelah beberapa menit Pak Nyoman datang dan mengajak kami ke teras untuk memulai kegiatan wawancara kami, kemudian Wawancara dimulai.
Seperti biasanya sebelum kami memulai
wawancara kami, kami mengenalkan diri kami terlebih dahulu, dan menjelaskan
tujuan kami dari melakukan wawancara tersebut, kemudian kami juga tidak lupa
untuk meminta izin untuk merekam saat melakukan wawancara. Kemudian wawancara
dimulai.Kami memulai pertanyaan yang ringan ke dalam.
1.”Apa pendapat bapak tentang orang
yang tidak memiliki agama?”
Menurut bapak sendiri ialah”apakah
orang yang memiliki kepercayaan itu bisa menjalankan kebenaran? Apakah orang
yang tidak memiliki kepercayaan itu tidak bisa menjalankan kebenaran? Saya sudah bilang jangan sering mengedepankan
dalam segi kepercayaan, kedepankan lah suatu kebenaran” menurut saya sendiri
yang dimaksudkan dari Pak Nyoman ialah setiap orang memiliki kepribadian nya
masing-masing, seperti halnya jika anda memiliki kepercayaan tapi tindakan yang
anda lakukan masih seperti orang yang tidak memiliki kepercayaan/melakukan
hal-hal yang tidak pantas, sebalik lagi dengan orang tidak memiliki kepercayaan
itu memiliki kepribadian yang sangat baik, kemudian dia memiliki sifat
kebenaran didalam dirinya.
2.”Apakah ada contoh nyata peranan
agama dalam menyejahterakan masyarakat di Indonesia,contoh peranannya?”
Menurut bapak sendiri ialah”contohnya
kedepankan kebenaran, kebenaran seperti apa ? Jangan memiliki sifat yang
buruk/negatif, Jangan mengedepankan hawa nafsu, Jangan mengedepankan sifat
mabok, bukan seperti mabok miras tetapi seperti orang yang menggangap dirinya
paling benar,” menurut saya sendiri yang dimaksudkan Pak Nyoman ialah Setiap
Agama mengedepankan Kebenaran hanya saja cara nya yang bedah,seperti halnya
dalam Agama pasti setiap Agama memiliki perbedaan membuat kita beda pendapat
akhirnya ada konflik Oleh karena itu kedepankan kebenaran, dan hargailah
kebenaran orang lain, dan saling mengalah dalam konflik.
3.”Menurut pendapat bapak, dari skala
1-10 sudahkah kerukunan antar agama di Indonesia tercapai dengan baik? Apa
alasannya?”
Menurut bapak sendiri ialah”di jaman dulu iya,
dijaman sekarang karna pengaruh-pengaruh globalisasi makin luntur kerukunan
saya katakan dulu sudah sangat berbeda. ”
Setelah Pak Nyoman menjawab semua pertanyaan dari semua kelompok, maka
wawancara ini selesai, Setelah itu kami meminta foto bersama sebagai
dokumentasi atau bukti kegiatan wawancara ini, dan setelah itu kami berterima
kasih kepada Pak Nyoman, dan tidak kerasa waktu menunjukkan 10.45 pada saat
itu, kami tidak lupa untuk pamitan , dan terimakasih untuk Pak Nyoman yang
telah membantu kami dalam rangka kegiatan wawancara dan menjawab semua
pertanyaan kami.
3. Kesimpulan
Apa yang kami dapat setelah kegiatan wawancara kami
bersama Pak Nyoman adalah
Kita harus menghargai setiap perbedaan yang
ada, bias menahan hawa nafsuakan kehidupan duniawi dan saling membantu sesama, selalu mengikuti kebenaran bukan sebuah kepercayaan.
Dan juga Pak Nyoman banyak menbagikan pengalaman pribadinya tentang mengikuti sebuah kebenaran bukan dari sebuah kepercayaan ke kami,
karena kami adalah pemuda yang akan meneruskan bangsa Indonesia kata
beliau.
Lampiran dan foto tim kami:
Ini adalah foto pas ketikaberada didepan Pura Chandra Prabha,Kiri ke kanan(
Calvin, Calvin Yonathan, Eric Kurniawan, Novanthio Taniko H, Leonardi Suwandi,
Andreas Marcolia).
Komentar
Posting Komentar